Saturday, October 3, 2009

Lelakiku dan lelaki lainku


… Lelakiku,

Lelakiku, kamu lelaki hebat! Kamu tahu, aku mengagumimu. Singkat cerita, kamu sangat lelaki di mataku. Tidak perlu berpikir mau jadi seperti apa dongeng cintaku. Karena kisahku sudah berdendang seindah dongeng a la-ku sendiri. Ah, lelakiku…

… Lelaki lainku,

Berapa lama aku mengenalmu? Selama aku berjalan menyusuri pesisir selatan. Ombak besar datang membasuh pasir putih, kemudian membawa mereka lari pergi. Seperti itukah kita, lelaki lainku? Bukan! Bukan begitu!

Masih ingatkahkah kamu? Dulu… dulu sekali… Kita duduk di tepi sungai mataram, disuguhi secangkir kopi hangat+rembulan. Keasyikan hingga tak sadar diriku, sang Cinderella, harus segera pulang.

Lelaki lainku, bertahun-tahun kamu bilang rindukanku. Sadarkah kamu jika itu hanya angan semata? Memang kamu sesempurna pangeran impianku, meski tidak berkuda putih.

Lelaki lainku, tahukah kamu tentang Lelakiku? Seorang lelaki dengan segala kehebatannya, meski ia bukan seperti kamu, pangeran impianku.

Lelaki lainku, mungkinkah kamu akan mencintaiku seperti dia? Bahkan lebih?

… Lelakiku,

Apakah kamu tahu siapa Lelaki lainku itu? Tahukah kamu ia sesempurna pangeran tampan yang tidak berkuda putih?

Lelakiku, maafkan karena Lelaki lainku selalu membayangiku setiap aku belajar tidak peduli padanya. Yah,aku tahu, aku dan Lelaki lainku hanya bermain-main. Memang aku bukan putri seperti yang diceritakan di negeri dongeng. Aku hanyalah si cantik yang suka bermain.

Lelakiku, kamu mencintaiku dengan amat. Aku… Aku… Aku juga…

… Lelaki lainku,

Jika kali ini kamu kembali datang, apakah kamu akan benar-benar memberikan dongeng putri dan pangeran itu?

… Lelakiku,

… Lelaki lainku,

Sudahlah… Biarkan semuanya berjalan. Nanti semua juga tahu.

No comments: