Thursday, February 2, 2012
Memulai Project #25harimenulis?
*note: tanggal 10-12 Februari 2012 saya akan mengikuti retret meditasi di Mendhut, so kemungkinan besar saya akan cuti dulu :)
Memulai Project #25harimenulis?
*note: tanggal 10-12 Februari 2012 saya akan mengikuti retret meditasi di Mendhut, so kemungkinan besar saya akan cuti dulu :)
Java Nira is Me
Passion... Hmmm, passion itu hasrat untuk mengerjakan sesuatu, dan pekerjaan itu tentunya dikerjakan dengan sepenuh hati. Kalau passion saya? Passion saya saat ini adalah membangun bisnis saya, Java Nira. Bukan bisnis seperti kebanyakan lho! Bisnis ini berbeda dengan yang lain. Saya menuangkan segenap hati saya, segenap kecintaan saya dalam membentuk embrio Java Nira.
Saya menuangkan kecintaan saya pada Indonesia: kebudayaan, peninggalan sejarah, kekayaan alam, dan kisah-kisah; menulis, fotografi, dan menuangkan kreativitas. Semua itu dikawinkan dengan kepedulian kepada manusia-manusia lain dan bumi kita tercinta. Saya ingin memperkenalkan tentang ke-adorable-an Indonesia sekaligus memperkenalkan sustainable tourism kepada banyak orang.
Bukan hal yang mudah, saya mengakuinya. Bakteri kemalasan yang mengendap di dalam tubuh saya juga tidak kalah kuat menyerang saya. Belum lagi kendala-kendala teknis yang menerpa. Tidak apa-apa. Setidaknya, saya telah menyadari apa yang menjadi passion saya. Sekarang yang perlu saya lakukan adalah membangun bisnis saya ini step-by-step. Yang terpenting, I pour my heart into my passion. Doakan saya ya! :)
Sunday, January 15, 2012
Kepada Peraduan Aku Pulang
Aku rindu sebuah peraduan. Tapi kemana aku harus pulang? Radarku belum membisikiku dimana aku harus beradu. Rumahku? Ah, itu lagi! Bahkan tidak pernah aku merasa pulang ketika berada di rumah. Terlalu dingin, sepi, meski ramai di dalamnya.
Aku mencoba mengadu padamu. Pulang ke rengkuhanmu. Kata mereka, kamu penuh kasih. Mereka juga bilang, kamu selalu ada ketika aku butuh. Tapi apa? Berkali-kali pintumu kuketuk, tidak terbuka juga! Bahkan kugedor. Kalau bisa sih, ingin aku mendobragnya... Namun kamu belum juga membukakan pintu untukku.
Jadi kemana aku harus pulang? Aku butuh tempat beradu, membagi sedikit kata ‘aduh’ dan sebongkah senyum.
Kepada langit kubertanya, hujan menjadi jawabnya. Kepada keramaian aku berteriak, hanya kosong jawabnya.
Dalam batin aku bertanya, sinar matahari menjadi jawabannya.
--
Jogja, sore sehabis hujan turun, 15 Januari 2011
Thursday, August 25, 2011
Kontemplasi
Menghampar di atas permadani yang terobek, terkoyak, terhujam
Aku tak kuasa
Ingin menjalin kembali hingga utuh
Cantik tak bernoda
Setiap tetes air mata
Setiap bisik di batinku
Setiap galau di dalam diri
Menjadi usaha untuk menjalin kembali permadani yang sudah rusak
Masih tidak bisa kumengembalikannya
Hingga kilasan-kilasan itu terulang dalam benak
Riuh penonton bersahutan saling menyoraki kilasan-kilasan itu
Tidaaaaaaaaaaaaaakkk!!!
Aku lelah!
Aku lelah!
Sudah berulang kali kukatakan, aku lelah!
Biarkan aku sendiri saja
Hening
Aku ingin terlelap sejenak di atas hamparan permadaniku
Dan kunikmati semua apa adanya
Hingga suatu hari kilasan itu berlalu
Menghilang tak berjejak
Hanya tersisa aku dan permadani
Kutahu itu
Wednesday, September 22, 2010
Kisah Tuan Kumbang dan Aku
Hei Tuan Kumbang!
Apakah kamu Tuan Kumbang?
Masih ingatkah kamu padaku?
Dulu bagimu aku madu
Tapi,,,
Masihkah aku semanis madu?
Mungkin hanya Tuhanmu dan kamu yang tahu
Semoga suatu hari aku juga mengetahuinya juga
Thursday, October 29, 2009
untitled
debu-debu akan segera berlalu menjadi bintang biru. lalu, senyum simpulmu menjadi kisah para pembawa koper.
segeralah bergegas! sebelum tuan-tuan berkoper pulang menunggang senja utama. nanti, sebelum temaram, pergilah bersama ibu peri. jangan takut, mantraku akan selalu bersamamu.
Tuesday, October 27, 2009
euforia kereta dan kupu-kupu
euphoria meledak-ledak
saat kau godai aku
bersemu malu seperti kupu
bersimbah mandi kembang
lalu.... kereta itu pergi
membawaku serta
kota-kota yang tak pernah kutahu
rel-rel yang tak berujung
tawa, tangis tak ada beda
semua hanya hamparan
dan kupu-kupu berterbangan
aku... masih bersemu
***** mendadak kata-kata itu meluncur langsung dari otakku. dan, aku tidak paham apa artinya :))
Saturday, October 10, 2009
Saturday, October 3, 2009
Belajar Bercinta
Ssstttt... Rahasia ya!
Ini cuma antara kamu dan aku
Sebentar lagi kita sampai di awan
Aku berjanji semua akan indah pada akhirnya
Seperti kisah impianmu
Thursday, March 26, 2009
sesuatu yang aku tidak tahu #2
ah itu dia dirimu. eits... siapakah itu? apa itu gadis yang kamu ceritakan padaku malam itu? tak terasa, pecahan kaca terinjak melukaiku. biarlah...
aku tenggelam dalam ruang biru. bercakap seolah semua begitu penting. pintu berderit, entah angin apa memaksaku menoleh. tidak! ituu... itu gadis yang kamu ceritakan. dia tersenyum, entah padaku atau kawanku. tapi tak sedikit pun aku menghiraukannya. aku tidak tahu, perasaan apakah ini. yang jelas aku membencinya.
sesuatu yang aku tidak tahu
satu jam berlalu....
semuanya biru. eh, tidak! aku melihat seberkas merah disana. hm... masih terasa sisa bahagia karena merindunya. katanya, "nanti ku kembali"
tik...tok...tik...tok...tik...tok...
dua jam berlalu...
teman gadisku tertawa lebar bersamaku. berceloteh tentang indahnya dunia. saat yang sama, aku mendengar diriku bertanya resah tentang kabar dirinya.
tik...tok...tik...tok...tik...tok...
tiga jam berlalu...
semangkuk sup dan sebotol bir. padanan tak serasi memang. tak apalah, aku menginginkan mereka. segera saja kukirim pesan rindu padanya. mengharap dia segera kembali.
tik...tok...tik...tok...tik...tok...
empat jam berlalu...
dia tidak kunjung datang.
tik...tok...tik...tok...tik...tok...
lima jam berlalu...
aku tetap menanti
tik...tok...tik...tok...tik...tok...
enam jam berlalu...
ah, ya sudah! kemudian ku tertidur dengan perasaan yang tidak kutahu itu apa...
Monday, March 23, 2009
Dulu, Sekarang, dan Besok
Aku dan kamu bertemu. Kamu tersenyum dan mengulurkan tangan, kemudian menyebut nama. Aku dan kamu berlari, tertawa, dan menangis bersama. Kamu memang temanku!
Namun, ternyata kamu pergi menghilang. Aku pun melanjutkan hidup. Bertegur sapa dengan seseorang. Kemudian mencumbunya dalam-dalam. Hingga ke relung-relung jiwaku. Aku ingin menggenggamnya. Lebih erat bahkan! Sayang, dia seperti pasir. Semakin erat kumenggenggam, semakin lekas dia berlalu.
Dia berlalu. Aku pun tersedu. Aku menanti. Dia tak kunjung datang.
Aku lelah menantinya. Aku menyerah. Pergi sajalah aku ke suatu tempat. Tempat dimana aku bisa berlari bebas dan terbang melintasi awan.
Dari kejauhan aku melihatmu. Ah, itu kamu! Tersenyum padaku. Berhentilah aku di persimpangan jalan. Aku dan kamu saling menyapa, menanyakan kabar, dan berbagi tentang hidup. Aku ternyata merindukanmu. Sudah lama tak berjumpa.
Tiba-tiba, kamu mengulurkan tanganmu. Bukan untuk sebuah jabat tangan. Kamu menggenggam tanganku! Kamu tawarkan padaku padang yang kucari. Kamu ajak aku berlarian disana. Kemudian melintasi awan suatu hari. Aku tersenyum menyambutmu.
Tak kusangka! Kamu mencumbuku. Sangat dalam... Aku pun berada diawang-awang bersamamu. Sungguh indah! Itulah kamu...
SEKARANG:
Sudah dua minggu berlalu. Kamu tak kunjung datang. Entah kemana kamu pergi. Setiap hari aku berlari ke tempat yang sama untuk mencarimu. Yang kulihat hanya ragamu. Berdiri membisu menatapku hampa. Dimana jiwamu? Jiwa yang menyambut aku dan mimpi-mimpiku.
BESOK:
Ya sudah. Pergilah dulu dirimu. Aku juga akan pergi mencari mimpiku. Mungkin nanti kita bertemu lagi. Entah, hanya Tuhan yang tahu. Semua akan indah pada waktunya. Semoga!