Monday, March 23, 2009

Dulu, Sekarang, dan Besok

DULU:
Aku dan kamu bertemu. Kamu tersenyum dan mengulurkan tangan, kemudian menyebut nama. Aku dan kamu berlari, tertawa, dan menangis bersama. Kamu memang temanku!

Namun, ternyata kamu pergi menghilang. Aku pun melanjutkan hidup. Bertegur sapa dengan seseorang. Kemudian mencumbunya dalam-dalam. Hingga ke relung-relung jiwaku. Aku ingin menggenggamnya. Lebih erat bahkan! Sayang, dia seperti pasir. Semakin erat kumenggenggam, semakin lekas dia berlalu.

Dia berlalu. Aku pun tersedu. Aku menanti. Dia tak kunjung datang.

Aku lelah menantinya. Aku menyerah. Pergi sajalah aku ke suatu tempat. Tempat dimana aku bisa berlari bebas dan terbang melintasi awan.

Dari kejauhan aku melihatmu. Ah, itu kamu! Tersenyum padaku. Berhentilah aku di persimpangan jalan. Aku dan kamu saling menyapa, menanyakan kabar, dan berbagi tentang hidup. Aku ternyata merindukanmu. Sudah lama tak berjumpa.

Tiba-tiba, kamu mengulurkan tanganmu. Bukan untuk sebuah jabat tangan. Kamu menggenggam tanganku! Kamu tawarkan padaku padang yang kucari. Kamu ajak aku berlarian disana. Kemudian melintasi awan suatu hari. Aku tersenyum menyambutmu.

Tak kusangka! Kamu mencumbuku. Sangat dalam... Aku pun berada diawang-awang bersamamu. Sungguh indah! Itulah kamu...

SEKARANG:
Sudah dua minggu berlalu. Kamu tak kunjung datang. Entah kemana kamu pergi. Setiap hari aku berlari ke tempat yang sama untuk mencarimu. Yang kulihat hanya ragamu. Berdiri membisu menatapku hampa. Dimana jiwamu? Jiwa yang menyambut aku dan mimpi-mimpiku.

BESOK:
Ya sudah. Pergilah dulu dirimu. Aku juga akan pergi mencari mimpiku. Mungkin nanti kita bertemu lagi. Entah, hanya Tuhan yang tahu. Semua akan indah pada waktunya. Semoga!

No comments: