Friday, February 17, 2012

Saya dan Alasan=Membohongi Diri Sendiri

Sudah lebih dari seminggu dari rencana awal saya menulis untuk project #25harimenulis. Ada saja alasan yang membuat project saya tertunda dimulai. Mulai dari demam, sibuk mengerjakan yang lain, sedang butuh waktu menyendiri, lagi di luar kota, macam-macamlah alasan yang muncul.

Ngomong-ngomong soal alasan, kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya saya bisa lho menyelesaikan apa yang harus saya kerjakan. Namun apa jadinya kalau diri terperdaya oleh sesuatu yang disebut ‘alasan’?

Menurut saya, alasan hanyalah pembenaran atas kesalahan yang telah dilakukan. Karena tidak ingin terlihat buruk, apalagi bersalah, maka dibuatlah alasan. Tetapi apakah itu menguntungkan diri sendiri? Tentu saja tidak! Alasan hanya membuat kita berbohong, terutama pada diri sendiri. Seseorang tidak akan pernah melihat dirinya sendiri secara apa adanya jika dia selalu berbohong pada dirinya sendiri. Pelajaran tentang kehidupan tidak akan pernah diperoleh jika sudah begini. So, bagaimana ingin meraih perubahan positif kalau begitu caranya?

Kemudian saya kembali bertanya kembali kepada diri saya, “Apa untungnya saya beralasan kalau cuma akan membuat saya tidak berkembang?”

“It's not a lie if you don't tell the truth.
But it's fucked up if you falsify the fact.”
― Toba Beta, My Ancestor Was an Ancient Astronaut


Semoga besok saya bisa menepati janji saya untuk menulis selama 25 hari berturut-turut.


Day one, #25harimenulis

Senja di kedai jus favorit saya, 17 Februari 2012

No comments: